NASIONALISME INKLUSIF : PERAN MAHASISWA DALAM MASYARAKAT MULTIKUTURAL
ABSTRAK
Peran mahasiswa dalam
masyarakat multicultural sangatlah penting dalam memberikan perubahan-perubahan
kearah yang lebih baik. dalam masyarakat, mahasiswa diharapkan menjadi manusia
yang memiliki moral dan integritas untuk menjadi sosok generasi penerus bangsa
yang baik. Untuk mewujudkan peran penting ini, diupayakan adanya usaha bersama
yang melibatkan kampus, masyarakat, serta pemerintah. Pentingnya peran kampus,
masayarakat, dan pemerintah dalam mendukung kegiatan mahasiswa dapat membawa
beberapa perubahan kecil yang akan membawa langkah tersebut ke dalam perubahan
yang lebih besar.
Kata kunci: mahasiswa, nasionalisme, masyarakat,
integritas, moral.
I.
PENDAHULUAN
Nasionalisme
menurut KBBI yaitu paham atau ajaran untuk mencintai bangsa dan Negara sendiri.
Nasionalisme ini mengandung makna kesadaran dan semangat cintah tanah air,
serta upaya untuk memelihara identitas, integritas, kemakmuran, dan kekuatan
bangsa. Nasionalisme merupakan fenomena
yang tumbuh kuat pada era modern, meskipun awal pemikirannya ditelusuri sejak
zaman yunani kuno. Dalam sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia nasionalisme
dikenal sebagai sebuah kata sakti yang mampu membangkitkan kekuatan berjuang
melawan penindasan yang dilakukan kaum kolonialis selama berates-ratus tahun
lamanya, perasaan senasib dan sepenanggung yang dialami mampu mengalahkan
perbedaan atnik, budaya, dan agama sehingga lahirlah sejarah pembentukan
kebangsaan Indonesia. Nasionalisme yang inklusif dapat menjadi kekuatan perekat
bangsa sealigus strategi dalam menghadapi tantangan modernisasi, globalisasi,
dan penetrasi budaya asing tanpa kehilang an ciri khas kebangsaan.
Dalam
mewujudkan nasionalisme yang inklusif di dalam masyarakat multicultural
ternyata mahasiswa berperan besar dalam hal tersebut. Mahasiswa bisa dikatakan
sebagai asset suatu bangsa karena mahasiswa adalah sekelompok masyarakat
terdidik dalam berbagai bidang keilmuan dan keterampilan. Sebagai generasi muda
penerus bangsa dan juga generasi muda yang berkembang dengan teknologi yang
semakin cepat, maka mahasiswa harus mampu menghadapi perubahan dan permasalahan
yang ditimbulkan untuk menjawab tantangan perubahan yang ada. Mahasiswa
merupakan kelompok intelektual muda dalam masyarakat yang menjadi salah satu
penikmat berbagai fasilitas masyarakat yang disediakan oleh
pemerintah,contohnya seperti program beasiswa/ KIPK, transportasi public,
perpustakaan umum, taman atau ruang terbuka dan program kampus merdeka, maka
mahasiswa mempunyai tanggung jawab moral karena fasilitas tersebut dibiayai
oleh uang rakyat.
II.
PEMBAHASAN
.perubahan merupakan ha yang wajib terjadi agar menghasilkan bangsa yang besar,kuat sejahtera lahir dan batin serta bermatabat dimata dunia. mahasiswa sebagai sekumpul orang terdidik yang berasal dari berbagai disiplin ilmu akan menjadi suatu kekuatan sosial dalam melakukan perubahan. dalam hal ini ada peran dan tujuan yang harus dilakukan mahasiswa di sela-sela waktu kuliah nya
untuk memberikan upaya perbaikan masyarakat disekitarnya.
1. Agen perubahan
Sebagai
agen perubahan, mahasiswa harus berupaya melakukan perubahan-perubahan kearah
yang lebih baik kedepannya dalam kehidupan bermasyarakat multicultural. Contoh
nyata nya ada pada saat reformasi 1998. Pada saat itu mahasisw berhasil menumbangkan
kepemimpinan presiden soeharto setelah menjabat selama 32 tahun. Ia berhasil
dilengserkan karena dinilai kepemimpinannya selama ini banyyak menggunakan
praktik KKN (Kolusi, Korupsi, dan Nepotisme). Yang dimana praktik ini
menimbulkan krisis yang membuat harga kebutuhan pokok terus menerus naik, daya
beli masyarakat menurun, perekonomian terguncang dan sengsara nya masyarakat.
Sementara para penjabat nya hidup dengan kemewahan.
2. Agen pembelajaran
Sebagai agen pembelajaran mahasiswa tidak
hanya memperluas pengetahuan tetapi mahasiswa harus menjaga moral untuk menjadi
teladan serta untuk membimbing masyarakat
dan menjaga integritas nilai-nilai baik. Dengan peran ini mahaiswa dapat
menjadi kekuatan positif dalam meningkatkan kualitas pendidikan.
3. kontrol social
peran pengontrol social merupakan peran
mahasiswa terhadap kehidupan masyarakat, Negara, dan bangsa. Pada peran ini
mahasiswa akan memberikan kritik, saran, dan solusi ketika terdapat hal yang
tidak sesuai dengan moral dan cita-cita bangsa. Sebagai agen control social
mahasiswa harus menerapkan nilai idealism yang ada di tanah air. Nilai
idealisme ini diperlukan agar mahasiswa dapat berpegang teguh kepada nilai
bangsa dan tidak terpengaruh oleh kepentingan politik. dalam peran ini juga mahasiswa berperan serta sebagai pelaku di dalam masyarakat karena mahasiswa adalah bagian dari masyarakat, singkatnya mahasiswa harus dapat menjadi panutan dalam masyarakat.
4. Pemimpin masa depan
Sebagai
pemimpin masa depan, mahasiswa harus sadar tentang kontribusi yang diberikan
untuk negeri. Tentunya dengan pendidikan dan pengetahuan yang dimiliki
mahasiswa dapat memberikan ide-ide yang dapat meruabah kehidupan masyarakat
untuk menjadi lebih baik.dengan ilmu yang telah didapatkan dalam tingkat pendidikannya mahasiswa diharpkan mampu menjadi pemberi solusi dari berbagai permasalahan yang ada di masyarakat. sehingga diharapkan mahasiswa tidaklah pasif dan apatis dalam segala permasalahan disekitarnya.
5. Pelestari budaya
Mahasiswa
menjadi yang utama dalam menjaga nilai-nilai budaya di tengah maraknya budaya
global yang keluar masuk di Negara kita. Mahasiswa berperan dalam memfilter
nilai positif dari budaya global sekaligus melestarikan karakter khas bangsa. mahasiswa juga diharapkan menjadi contoh nyata dalam menerapkan dan mempromosikan budaya lokal, sehingga dapat menginspirasi orang banyak untuk melakukan hal yang sama. dalam peran ini bukan hanya mahasiswa yang dapat melestarikan budaya, tetapi kita sebagai masyarakat juga harus bisa mempertahankan tradisi dan kearifan likal yang telah diwariskan sejak dulu dan menjadi identitas bangsa, sehingga budaya yang telah ada tidak hilang begitu saja.
III. KESIMPULAN DAN SARAN
Dari
uraian di atas dapat disimpulkan bahwa
mahasiswa sebagai generasi penerus bangsa harus mampu berperan sebagai agen
perubahan, agen pembelajaran, pemimpin masa depan, pelestari budaya, dan control social kearah yang lebih baik dan
lebih maju. Untuk mewujudkan peran-peran tersebut diperlukan adanya dukungan
dari seluruh sivitas akademika sebagai Pembina dan pendamping mahasiswa serta
dibutuhkan dukungan dari masyarakat khususnya lembaga terkait sesuai dengan
kebutuhan mahasiswa. bukan hanya itu, mahasiswa juga harus bisa memiliki jiwa
nasionalisme agar tercipta moral dan integritas dalam menjalani pearan-peran
tersebut.
Referensi
·
https://kbbi.web.id/nasionalisme.html
·
https://sg.docworkspace.com/d/sINCImudlyebTxgY?sa=601.1206

Komentar
Posting Komentar